Penulis : Kinkin Mulyati
Gendre : Fiksi, Romantis, Religi
Jumlah
Halaman : 361 hal
Penerbit : UMMACOM, Press, Jakarta
No. ISBN : 978-602-98245-9-9
No. ISBN : 978-602-98245-9-9
Novel
“Ada Cinta di Tumaritis” merupakan novel fiksi, romantis dan religi, novel ini ditulis oleh Kinkin
Mulyati, seorang novelis sekaligus aktivis kampus dan dakwah. Novel ini sarat
dengan pesan agama, pesan moral dan kritik sosial.
Novel
“Ada Cinta di Tumaritis” ini mengisahkan tentang keteguhan hati dan pencarian
cinta sejati seorang Dina Ahsanti (23 tahun), yang merupakan mahasiswi salah
satu universitas Islam di Jakarta, berparas cantik, cerdas dan istiqomah dalam
memegang prinsip-prinsip agama yang ditanamkan kedua orang tuanya, Pak Yana dan
Bu Yani.
Berangkat
dari keinginan untuk menyelesaikan kuliahnya, Dina Ahsanti, tak mau membebani
pikirannya dengan masalah percintaan, masalah yang lazim bagi muda-mudi
seusianya. Ia juga tidak mau memberikan harapan palsu (PHP) atau menerima satu
pun rasa cinta dari dua orang laki-laki yang mengaguminya, dan berusaha merebut
perhatiannya. Kedua orang laki-laki itu adalah Fadli Syam dan Ihsanuddin Zein.
Fadli
Syam (31 tahun), adalah seorang pria berparas tampan, penyabar dan pantang
menyerah, cerdas, dan baik hati, berprofesi sebagai seorang Dosen teknologi
pertanian di salah satu universitas ternama di Jakarta, putra dari guru besar
ilmu tafsir, Prof. Irawan.
Sedangkan,
Ihsanudin Zein (30 tahun), adalah seorang pria ganteng, berpenampilan menarik,
cerdas, penyabar, perhatian, dan memiliki etos kerja yang tinggi, serta
memiliki sifat kepemimpinan yang menonjol. Ia adalah mahasiswa tingkat akhir pascasarjana
di universitas Islam yang sama dengan tempat Dina Ahsanti menuntut ilmu. Selain
sebagai mahasiswa, Ihsan pun berprofesi sebagai seorang pengusaha restoran,
mengikuti jejak ayahnya yang lebih dulu terjun ke dunia itu, dan sukses menggeluti
usahanya tersebut meski basic pendidikan Abi Zein adalah sarjana agama lulusan
Madinah.
Ihsan
dan Fadli sama-sama ingin mendapatkan simpatik dan cinta Dina. Tanpa sengaja
keduanya terlibat dalam persaingan yang cukup sengit dalam memerebutkan gadis
pujaan hati mereka berdua.
Fadli
Syam yang telah 4 tahun lebih dulu mengenal orang tua Dina, Pak Yana dan Bu
Yani, berusaha mendapatkan cinta Dina
lewat kedekatannya dengan mereka. Karena kedekatannya itu Fadli juga berusaha meyakinkan kedua orang tua Dina,
dengan melibatkan pamannya, Pak Abidin, Lurah Desa Tumaritis, tempat tinggal
kedua orang tua Dina Ahsanti. Selain itu,
Fadli yang menguasai bidang teknologi pertanian, banyak membantu dan
memberi masukan kepada Pak Yana dalam mengembangkan usahanya di bidang
pertanian dan peternakan milik Pak Yana, sekalipun Pak Yana sendiri adalah
seorang insiyur pertanian.
Tak
kalah dengan Fadli Syam, Ihsanudin Zein pun, berusaha mendekati Dina dengan
berbagai cara, antara lain dengan membimbing dan memberikan masukan mengenai
tata cara membuat karya tulis ilmiah, memberi dan meminjamkan buku-buku referensi
sebagai bahan bacaan Dina dalam menyelesaikan skripsinya, dan berusaha
mengenalkan Dina kepada orang tuanya.
Ihsanudin
Zein, yang mengetahui ada pesaing beratnya, meminta keadilan kepada Sang Pujaan
Hati Dina Ahsanti, agar ia diberi kesempatan untuk mengenal lebih dekat dengan Pak
Yana dan Bu Yani orang tua Dina Ahsanti.
Upaya
Fadli dan Ihsan benar-benar telah membuat hati kedua orang tua Dina merasa
yakin kalau kedua pemuda itu adalah orang yang tepat untuk menjadi calon mantunya
yang kelak akan mempersunting Dina dan membahagiakannya. Mereka telah berhasil
mencuri perhatian dan menawan hati orang tua Dina Ahsanti, dengan menampilkan sejumlah
kelebihan yang mereka miliki.
Namun,
perjuangan Fadli dan Ihsan tidak dapat mengoyahkan hati Dina Ahsanti, ia tetap
pada pendiriannya bahwa ia tak akan banyak bicara dan ambil pusing dengan
urusan cinta dan perkawinan sebelum menyelesaikan kuliahnya.
Persaingan
Fadli dan Ihsan semakin ketat, karena terbakar cemburu dan tak ingin kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan cinta dari gadis pujaan hati yang direbutkan
mereka berdua, Fadli dan Ihsan terpaksa harus terlibat pertengkaran. Akibatnya,
Dina yang teguh dalam berpendirian terpaksa memutuskan untuk menolak cinta
Fadli Syam dan Ihsanuddin Zein. Namun, karena kedua pemuda ini memiliki
kedewasaan berpikir, akhlak baik, dan kecakapan dalam berkomunikasi yang
ditopang oleh pendidikan serta ilmu agama yang mumpuni, persoalan di antara
mereka dapat diselesaikan dengan baik dan dengan kesabaran yang indah. Lalu, masing-masing
menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan cinta Dina kembali, bagaimana
kelanjutan kisah ini, apakah Fadli atau Ihsan yang akan mendapatkan hati dan
cinta Dina Ahsanti? silahkan miliki novel romantis religi ini, segera… (ris)
Note :
Novel
“Ada Cinta di Tumaritis” ini aman untuk dibaca oleh semua kalangan. Dapat juga dijadikan sebagai kado atau hadiah dari orang
tua kepada anak remajanya, hadiah untuk teman, kekasih, atau orang-orang yang
Anda cintai dalam upaya memberikan pencerahan kepada mereka tentang nilai-nilai
Islam, khususnya dalam pergaulan muda-mudi. Pembaca anak-anak harus
didampingi oleh orang tua.
Novel
“Ada Cinta di Tumaritis” ini dapat dipesan melalui telp 021- 34318032, atau
e-mail: ridwan_saleh@ymail.com, kinkin.mulyati@gmail.com atau
dapat langsung ke toko buku terdekat.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Masukan Kritik dan Saran Anda