Tuduh menuduh saat pemilihan seorang pemimpin memang sering
kali dikaitkan dengan berbagai isu terutama isu berbau SARA. Berbagai aturan
telah banyak dituangkan, larangan menggunakan isu SARA pun banyak
dikumandangkan hampir di setiap pelosok tanah air, bahkan pembelaan diri pun
kerapkali mengeluarkan kartu merah SARA. Seolah-olah SARA merupakan hantu yang
menakuti setiap orang yang hendak meraih cita-cita, supaya kartu itu haram
digunakan.
Tapi tahukah Anda, dari sederet isu yang seringkali dikatagorikan SARA bermula dari perilaku seseorang yang senang memantek keadaan sehingga menimbulkan isu SARA, bahkan isu itu sendiri kerapkali wujudnya memang sudah ada di wilayah SARA itu sendiri.
Seseorang yang dengan gigih mempertaruhkan sebagian aset bangsa
ini untuk kepentingan Asing dengan berbagai intrik politiknya, membuka investor
seluas-luasnya untuk kepentingan Asing (baca : berpihak pada RAS-nya), bahkan
menjerat leher rakyatnya melalui kebijakan pajak yang tinggi dengan tujuan yang
dapat diduga keras sangat menguntungkan RAS-nya, inilah orang yang sesungguhnya
sangat layak dituduh sebagai orang yang menggunakan isu SARA dalam mengemban
kekuasaannya, jangan malah balik menuduh rakyatnya sebagai pemantek SARA. Jika
rakyat gak boleh bermain isu SARA maka penguasa pun jangan mengusung program2
yang mengalir ke wilayah SARA. Adil bukan?
Lalu, bagaimana dengan unsur SARA lainnya, seperti Agama? Apalagi
dengan agama, keyakinan yang melekat pada seseorang ini pun sering pula digunakan
untuk menuduh orang lain menggunakan isu SARA. Aturan agama yang dijunjung oleh
penganutnya jelas tak layak dijadikan isu SARA, sebab ia merupakan nilai dasar
yang menjadi panduan mereka beragama, ia pun menjadi hak asasi yang melekat pada
diri seseorang. Jadi gak usah terlalu alergi mendengar SARA, jika sumbernya
memang berasal dari keyakinan kita beragama atau dari norma agama yang kita
anut, sebab tak ada satu perundangan pun yang akan beretentangan dengannya,
jika ada pun pasti ia bertentangan dengan konstitusi tertinggi. Jika demikian
jangan mudah menuduh orang lain menggunakan unsur SARA, sebelum tahu dan paham
tentang SARA itu sendiri !
Salam : Kinkin Mulyati.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Masukan Kritik dan Saran Anda