English French Russian Japanese Arabic


SARA DALAM PEMAHAMAN YANG TAK LOGIS

Tuduh menuduh saat pemilihan seorang pemimpin memang sering kali dikaitkan dengan berbagai isu terutama isu berbau SARA. Berbagai aturan telah banyak dituangkan, larangan menggunakan isu SARA pun banyak dikumandangkan hampir di setiap pelosok tanah air, bahkan pembelaan diri pun kerapkali mengeluarkan kartu merah SARA. Seolah-olah SARA merupakan hantu yang menakuti setiap orang yang hendak meraih cita-cita, supaya kartu itu haram digunakan.

Tapi tahukah Anda, dari sederet isu yang seringkali dikatagorikan SARA bermula dari perilaku seseorang yang senang memantek keadaan sehingga menimbulkan isu SARA, bahkan isu itu sendiri kerapkali wujudnya memang sudah ada di wilayah SARA itu sendiri.

Seseorang yang dengan gigih mempertaruhkan sebagian aset bangsa ini untuk kepentingan Asing dengan berbagai intrik politiknya, membuka investor seluas-luasnya untuk kepentingan Asing (baca : berpihak pada RAS-nya), bahkan menjerat leher rakyatnya melalui kebijakan pajak yang tinggi dengan tujuan yang dapat diduga keras sangat menguntungkan RAS-nya, inilah orang yang sesungguhnya sangat layak dituduh sebagai orang yang menggunakan isu SARA dalam mengemban kekuasaannya, jangan malah balik menuduh rakyatnya sebagai pemantek SARA. Jika rakyat gak boleh bermain isu SARA maka penguasa pun jangan mengusung program2 yang mengalir ke wilayah SARA. Adil bukan?

Lalu, bagaimana dengan unsur SARA lainnya, seperti Agama? Apalagi dengan agama, keyakinan yang melekat pada seseorang ini pun sering pula digunakan untuk menuduh orang lain menggunakan isu SARA. Aturan agama yang dijunjung oleh penganutnya jelas tak layak dijadikan isu SARA, sebab ia merupakan nilai dasar yang menjadi panduan mereka beragama, ia pun menjadi hak asasi yang melekat pada diri seseorang. Jadi gak usah terlalu alergi mendengar SARA, jika sumbernya memang berasal dari keyakinan kita beragama atau dari norma agama yang kita anut, sebab tak ada satu perundangan pun yang akan beretentangan dengannya, jika ada pun pasti ia bertentangan dengan konstitusi tertinggi. Jika demikian jangan mudah menuduh orang lain menggunakan unsur SARA, sebelum tahu dan paham tentang SARA itu sendiri !


Salam : Kinkin Mulyati.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Masukan Kritik dan Saran Anda

 
Support : Kinkin Mulyati | Ahmad Saeful Muslim
Copyright © 2013. Kinkin Mulyati - All Rights Reserved
Created by Creating Website Published by Cherocheri
Proudly powered by Blogger